Pesan dari Film KKN di Desa Penari Versi drg Wanni

 Tak terasa, bulan mei akan segera berakhir. kesibukan hari demi hari membuat saya hampir melupakan kebiasaan menulis di blog ini. kali ini saya akan menceritakan kisah unik dari film yang keren.

film itu berjudul KKN di Desa Penari. sebuah film yang mengisahkan tentang sekelompok mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di sebuah desa. film tersebut akhirnya berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa. sebanyak 7 juta lebih penonton memenuhi bioskop yang ada di Indonesia.

dari setiap film yang saya tonton, saya selalu mengambil hikmah positif. dan di film tersebut saya mengingatkan sebuah pepatah yang mengatakan bahwa:"dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung". atau "lain lubuk lain ikannya, lain tempat lain budayanya". yang artinya dimanapun kita berada, kita harus senantiasa menghormati adat istiadat dan budaya lokal yang ada.

suami saya pernah bercerita ketika bertugas mengabdi di kalimantan, kepercayaan masyarakat setempat adalah tidak boleh memakai baju merah jika berada di dekat sungai. jika dilanggar maka akan mendatangkan sesuatu kejadian yang merugikan si pemakai baju merah tersebut.

dan ketika saya berada di tempat pengabdian di Jambi, ada pepatah setempat yang mengatakan bahwa :"datang nampak hidung, pulang nampak punggung", yang artinya jika datang dan pulang haruslah permisi kepada warga lokal.

untuk adik-adik mahasiswa yang akan melakukan KKN, hargailah tempat tugasnya dan selalu dengarkan nasehat para tetua adat. dan untuk adik-adik dokter/dokter gigi yang mengikuti program nusantara sehat, selalu hormati adat istiadat setempat dan ingat untuk "permisi" kepada orang yang dituakan di daerah tugas. agar lebih sederhana, tanyakan kepada petugas kesehatan yang sudah lama tinggal di puskesmas.

NB: Dengan Menonton Film Nasional, Berarti Kita Turut Mendukung Kemajuan Dunia Perfilman Nasional.