KASUS BESAR DI TANGAN JENDERAL HOEGENG
Tepat terhadap 14 Juli 2004, Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Drs atau dikenal hoegeng berpulang di RSCM Jakarta gara-gara sakit, terhadap usia 84 tahunan. Ia dikenal sebagai sosok figur polisi teladan yang baik, berani, dan jujur.
Jenderal Hoegeng sendiri menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) kelima terhadap periode1968 hingga 1971. Sesudah usai menjabai berasal dari Kapolri, ia melanjutkan karirnya sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet.Mesikpun cuman menjabat tiga th sebagai Kapolri tapi Hoegeng membawa perubahan besar di dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia. Bersama dengan cii-ciri tegasnya, ia sanggup menumpas lebih dari satu persoalan kejahatan besar.
Pertama, persoalan penyelundupan mobil mewah. berdasarkan jurnal berjudul jendral Hoegeng Imam Santoso: Kapolri Honest Discipline, and Sederhana Examples of Young Generation,&Nbsp;Ia dapat memberantas persoalan penyelundupan yang sementara tersebut pelakunya adalah anak-anak Tionghoa, yaitu Robby Tjahjadi.
Waktu tersebut, pelaku merupakan seorang penyelundup barang-barang mewah berasal dari luar negeri tidak benar satunya mobil mewah. Tak sekedar satu atau dua mobil, tetapi menyelundupkan bersama dengan jumlah yang terlampau besar.
Alhasil, sebabkan segudang kerugian bagi Indonesia layaknya penyelundupan Rolls Royce, Jaguar, Alfa Romeo, Bmw, Mercedes Benz dan lain-lain. Setidaknya negara merugi Rp 716.243.400,- Jumlah yang termasuk fantastis selagi tersebut.
Hoegeng pun segera mencoba membongkarnya, dan berbuah kesuksesan. Tapi di satu sisi ia juga jadi bukan disukai oleh para pejabat tinggi lantaran berusaha menggali lebih didalam terkait masalah ini.
Kedua,&Nbsp;Masih didalam jurnal yang mirip, Hoegeng dipertemukan bersama dengan masalah pemerkosaan berasal dari seorang penjual telur di Yogyakarta, namanya adalah Sumarijem. Terhadap masalah ini, yang diduga jadi pelaku adalah anak seorang pejabat.
Diduga pelakunya anak-anak pejabat teras di Yogyakarta. Waktu ironisnya, korban pemerkosaan yang dipenjara oleh polisi gara-gara tuduhan memberi keterangan palsu..
Memirsa hal tersebut, ia segera membentuk team spesiļ¬k bernama Team pemeriksa Sum Kuning yang dibentuk terhadap bulan Januari 1971.
Hoegeng bersikeras melanjutkan persoalan ini, tetapi sebaliknya Soeharto memerintah dirinya sehingga bukan ikut campur didalam kasusnya dan diambilalih Team Pemeriksa Pusat/Kopkamtib. Hoegeng pun kehilangan jejak persoalan ini setelahnya.
Begitulah lebih dari satu catatan menunjukan bahwa hoegeng ketika menjabat sebagai Kapolri punya integritas dan komitmen pada penuntasan beragam persoalan di Indonesia. Dan tak takut bila bergesekan atau tak disukai pejabat lain.
&Nbsp;drgwanni;
Komentar
Posting Komentar