Dokter PTT di Area Terpencil Biasanya Memiliki Jiwa Petualang Yang Besar Menurut drg Wanni

Dokter PTT di Area Terpencil Biasanya Memiliki Jiwa Petualang Yang Besar Menurut drg Wanni dan ini berarti bagi para dokter/dokter gigi pegawai bukan terus (Ptt) yang akan ditugaskan ke tempat terpencil, perbatasan, dan kepulauan (Dtpk).




Hal itu disampaikan drg Wanni kepada penulis ketika bersama-sama membaca berita tentang acara pelepasan 405 orang dokter/dokter gigi PTT di Kantor Kemenkes, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta. Karena, menurut drg Wanni, bersama dengan berjiwa petualang, seseorang akan lihat apapun di global sebagai sesuatu yang miliki bisa saja luar biasa untuk mengembangkan kemampuan yang tersedia.

"Terkecuali saudara bukan mau ke kota terpencil, saya menyarankan agar menunda niat PTT nya, sebab di daerah terpencil tersebut butuh para dokter yang sekaligus adventurer layaknya kalian saya dulu," imbuh drg Wanni sembari tertawa.

Pas akan ditempatkan di tempat terpencil dianggap Wanni tentu tersedia rasa takut misalnya tentang keamanan di area daerah para dokter ini mengabdikan diri. Namun, yang kudu diingat adalah belum dulu tersedia orang yang mencelakai dokter jikalau dia bukan mampu bekerja bersama baik.

"Jikalau dokter melayani penduduk, mereka akan membela kami. Jangan takut kelaparan juga dikarenakan tidak ada orang baik yang menderita, apalagi para dokter kelaparan selagi ditugaskan di tempat, walaupun tersebut terpencil atau benar-benar terpencil," kata Wanni.

Berdasarkan artikel yang drg Wanni baca bersama penulis, jumlah dokter umum PTT tahunan itu yakni 238 orang bersama 148 dokter ditempatkan di tempat terpencil dan 90 orang di tempat amat terpencil. Untuk dokter gigi, berasal dari 167 peserta, 95 orang ditempatkan di tempat terpencil dan 72 orang di tempat terlalu terpencil.

Untuk dokter gigi, tersedia area yang bukan diminati yaitu Papua, padahal masih membutuhkan lebih kurang 150 dokter gigi. Kasus daerah tinggal bagi dokter PTT dikatakan Wanni biasanya telah dijamin pemerintah area.

"Jikalau gaji terlambat, para dokter mampu complain ke kepala biro generik. Gaji dokter di tempat terpencil Rp 5 juta sedangkan untuk tempat benar-benar terpencil Rp 7 juta. Tunjangan tempat tergantung berasal dari Pemda masing-masing," saran Wanni.

Di Indonesia, secara teoritis, per 100.000 rakyat dibutuhkan 40 dokter. Tapi kenyataannya, terkadang tersedia 20-30 dokter di satu kabupaten/kota sedangkan puskesmas di wilayah lain bukan tersedia dokter. Hal ini menurut drg Wanni cuman terkendala pemerataan tenaga dokter yang tersedia.

"Untuk pemerataan, program PTT merupakan salah satu solusinya, dan untuk solusi lainnya akan kita diskusikan dilain waktu" pungkas Wanni.

disarikan dari banyak sumber (penulis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heboh KDRT di Indonesia, Mari Kenali Bentuk KDRT dan Solusinya - dirangkum drg Wanni

Pentingnya Ilmu Manajemen Keuangan didalam Kehidupan Sehari-Hari

SINOPSIS FILM TENTANG POLISI KOREA ‘The Policeman’s Lineage’