Biografi Lengkap Pahlawan Jambi - Kolonel Abunjani - Dirangkum Oleh drg Wanni

Presiden Sukarno dalam pidato terakhirnya mengatakan bahwa "...jangan sekali kali melupakan sejarah..", yang disingkat menjadi JAS MERAH. Beberapa tahun sebelumnya, disuatu kesempatan, Bung Karno juga pernah mengatakan "... bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.." didalam sebuah pidato. Mengingat akan hal tersebutlah, dari tanggal dua maret 2022, drg Wanni membahas tentang Pahlawan, khususnya yang berasal dari Jambi.

sumber gambar dari internet

Di artikel tentang mengenal pahlawan dari Jambi, drg Wanni mencoba membuatnya dalam artikel singkat. Agar generasi muda tidak bosan dalam membaca sejarah. Berikut ini, drg Wanni akan menceritakan kisah Kol. Abunjani, yang mana tempat kelahiran beliau (sang Kolonel) berada dekat dengan tempat tugas suami drg Wanni.

berikut kisahnya...

Kolonel Abunjani lahir di Batang Asai, kabupaten Sarolangun-Bangko (Sekarang dipecah jadi kabupaten Sarolangun dan Merangin) ketika kalender menunjukkan angka 24 Oktober 1918. Abunjani merupakan anak seorang demang yang berkedudukan di Rantau Panjang, Batang Asai yang bernama Demang Makalam. Demang Makalam berasal berasal dari Pondok Tinggi, Kerinci, sedangkan ibunya bernama Siti Umbuk berasal berasal dari Desa Keladi.

Abunjani merupakan anak keempat berasal dari 5 bersaudara bersama urutan sebagai berikut:siti Rodiah, M. Kamil, Siti Raimin, dan adiknya M. Sayuti

Pendidikan
kareana kedudukan ayahnya, Abunjani kecil berkesempatan untuk mencicipi bangku sekolah Resmi. Terhadap usia 8 year Abunjani dengan kakaknya, M. Kamil, dikirim ke Jambi untuk bersekolah di bawah asuhan Ali Sudin (Keponakan Makalam) yang kala tersebut (1926) sudah bekerja sebagai jurutulis (Klerk) di kantor Kontrolir Jambi. Bersama dengan sebagian pertimbangan, Makalam menitipkan kedua anaknya terhadap temannya yang berkebangsaan Belanda yang bekerja di BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij). Oleh sebab tersebut bukan mengherankan apabila M.Kamil dan Abujani mahir berbahasa Belanda.

Secara berturut-turut, year 1931 Abunjani berhasil menamatkan pendidikan di Hollandsc-Inlandsche School (His) selama 7 year dan tahunan 1934 menamatkan pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (Mulo) Bandung. Terhadap 1940 Abunjani mengikuti pendidikan di Middelbare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaar (Moscvia) di Bandung , tapi bukan tamat sebab berlangsungnya pendudukan Jepang.

Terhadap jaman pendudukan Jepang ini Abunjani menamatkan pendidikan di Shonan Kao Kun Renjo (Sionanto) di Singapura selama 1 tahunan. Abunjani sesudah itu diangkat sebagai asisten Ki Imuratyo. Pendidikan militer ini sesudah itu diteruskan ke akademi militer Giyugun di Pagaralam, Lahat bersama pangkat tamatan Letnan Dua (Shoi). Alumni pendidikan Angkatan Darat (Kanbu Kyoyiku tai) Jepang ini merupakan cikal bakal tentara nasional di masing-masing daerahnya. Abunjani sebagai Sudantyo Giyugun berasal dari tahunan 1942-1945 yang miliki kemampuan bahasa Belanda, Inggris, Jepang benar-benar bermanfaat di dalam kiprahnya di global usaha selepas menanggalkan karir militernya.

Peran Abujani Di Era Awal Kemerdekaan
Karir militer Abunjani dimulai pasca kemerdekaan. Tepatnya di 22 Agustus 1945 Abunjani menjalani terbentuknya Angkatan Pemuda Indonesia (Barah) yang merupakan bagian berasal dari BKR (Badan Keamanan Masyarakat). BKR nantinya jadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (Tni). Pada akhirnya Abunjani diangkat sebagai komandan BKR area Jambi bersama dengan jabatan Kolonel. Sampai th 1949, jabatan Kolonel Abunjani adalah komandan Kodam Garuda Putih Jambi.

Adanya kebijakan rasionalisasi di kalangan Tni, pangkat Kolonel Abunjani diturunkan jadi Letnan Kolonel. Meskipun demikian, Letnan Kolonel Abunjani terus di militer bersama dengan jabatan rangkap sebagai Wakil Gubernur Militer Sumatera Selatan spesifik tempat Jambi, juga sebagai Komandan STD hingga pertengahan Januari 1950.Termasuk Februari 1950 Letnan Kolonel Abunjani mengundurkan diri berasal dari TNI beralih profesi jadi seorang pengusaha di Jambi dan Jakarta.

Benar bahwa ada satu peran Abunjani didalam menolong perjuangan di masanya adalah membentuk Badan Keuangan Perjuangan yang memobilisasi pedagang karet ke Singapura bersama dengan menyisihkan 10Prosen laba untuk perjuangan. Bisnis itu tak hanya sanggup menolong perjuangan Pemerintah Pusat, sewa-beli Pesawat Catalina (Ri 05) sebagai pesawat penghubung ke Sumatera Barat maupun Yogyakarta di dalam jaringan pemerintahan, juga memasok perlengkapan dan perbekalan pasukan bersama platform barter komoditi lada, vanili, karet dan lain-lainya

Peran yang harus dicatat kepemimpinan Letnan Kolonel Abunjadi adalah memindahkan pusat pemerintahan dan pertahanan militer selagi agresi Belanda terhadap 29 Desember 1948. Dengan bersama dengan Rd. Inu Kertapati dan M. Kamil mengungsi ke pedalaman, tapi terhenti di Sengeti. Rd. Inu Kertapati lagi ke Jambi untuk menenangkan keluarga dan penduduk kota Jambi oleh bombardir pesawat dan agresi tentara Belanda lewat Kenali Asam dan Palmerah. Terhadap 1 Januari 1949 terbitlah surat kuasa Residen Jambi Rd. Inu Kertapati kepada M. Kamil, Bupati Jambi Hilir untuk meneruskan Pemerintahan Darurat Keresidenan Jambi. Didalam kedap antara unsur pemerintah dan militer di Tebo menghasilkan aturan bahwa H. Baksan yang pas tersebut menjabat sebagai Bupati Jambi Ulu sebagai Residen Pemerintah Darurat Keresidenan Jambi dan Pusat Komando Militer dipindahkan ke Bangko. Meskipun mengalami beragam gempuran, perjuangan dan pemerintahan darurat terjadi sebagaimana mestinya.

Penghargaan
Julukan besar Abunjani dijadikan julukan jalan di kota Jambi dan sebagian kota lain. Di Bangko, namanya dijadikan sebutan tempat tinggal sakit generik sebab beliau memang lahir di Batang Asai yang pernah merupakan bagian kabupaten Sarolangun--Bangko

Tempat tinggal Kolonel Abundjani masih mampu dilihat sampai sekarang. Tempat tinggal tersebut sekarang dihuni oleh anak-anak sang kolonel. Letaknya terlampau dekat bersama pusat pemerintahan provinsi Jambi. sebatas lebih dari satu langkah berasal dari kantor pajak baru Jambi. Persis di belakang kantor pusat Bank Jambi.

Penulis merupakan seorang ibu rumah tangga ketika berada di wilaya kabupaten merangin, walaupun seorang ibu rumah tangga, beliau merupakan dokter gigi yang sudah pernah melaksanakan tugas pengabdian di wilayah NTT. Kedatangan beliau di tanah kelahiran Kol. Abunjani (dibaca: Bangko red) adalah untuk menemani sang suami yang sedang bertugas di daerah Kabupaten Merangin. Yang mau kenal dengan drg Wanni boleh klik link INI

Sumber: dikutip dari berbagai sumber di Internet

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Heboh KDRT di Indonesia, Mari Kenali Bentuk KDRT dan Solusinya - dirangkum drg Wanni

Pentingnya Ilmu Manajemen Keuangan didalam Kehidupan Sehari-Hari

SINOPSIS FILM TENTANG POLISI KOREA ‘The Policeman’s Lineage’