Kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi
Menjadi seorang dokter gigi merupakan impian banyak perempuan. Tapi hanya sedikit saja yang mampu mewujudkan impian tadi. Saya hanyalah salah satu perempuan yang beruntung. Beruntung karena bisa mencicipi perkuliahan di kampus FKG dan menjadi seorang dokter gigi.
sumber: internet
Semasa
perkuliahan sebagai mahasiswa, banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan.
Saya dituntut untuk bisa mengukir bentuk gigi pada sebuah wax (lilin) yang
berbentuk balok. Pernah juga saya harus melakukan penimbangan bahan-bahan
kedokteran gigi untuk melihat terjadinya perubahan dan mencatatnya. Dan hal
yang paling saya ingat ketika kuliah adalah harus bangun subuh setiap pagi untuk
mengejar jam kuliah tatap muka yang dimulai pukul tujuh pagi.
Seorang
dokter gigi akan diwisuda sebanyak 2 kali. Pertama ketika menyelesaikan mata
kuliah dan skripsi. Lalu bergelar Sarjana Kedokteran Gigi yang disingkat menjadi
S.KG. Setelah itu akan berlanjut menuju masa-masa koas. Jika sudah menyelesaikan
masa koas, maka akan diwisuda kembali menjadi seorang dokter gigi yang
disingkat menjadi drg (di Indonesia).
Seorang
dokter gigi (dentist) sering dianggap juga sebagai seorang engineer atau sorang
artist. Hingga kata “dentist” pun dijadikan akronim yang memiliki kepanjangan “doctor,
engineer dan artist”. Memang dari masa kuliah maupun koas, saya dituntut harus
bisa demikian. Memiliki attitude seorang dokter, paham ilmu engineer dan
berlagak seorang artist jika sedang diluar rumah.
Untuk
adik-adik yang sekarang masih duduk di bangku SMU, persiapkan diri agar bisa
menjadi seorang dokter gigi. Ikuti saja cerita di blog ini, karena sedikit
banyak akan memberikan gambaran perkuliahan dan tantangan yang harus dihadapi
ketika sudah menjadi seorang dokter gigi.
Selamat
Berjuang dik!
Komentar
Posting Komentar