Dokter Gigi Wanni di Puskesmas Rantau Rasau


Hari pertama bekerja di Puskesmas Rantau Rasau, merupakan hal yang tidak akan terlupakan. Sambutan teman-teman pegawai dan para dokter sangat membuat dokter gigi perempuan, yang akrab dipanggil dokter wanni, merasa nyaman. Ditambah juga dengan Sebagian kecil keadaan masyarakat yang relative sudah teredukasi dengan baik, khususnya dalam hal Kesehatan gigi dan mulut. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa dokter gigi yang bertugas di puskesmas tersebut hanyalah drg wanni seorang, sehingga wajar jika terjadi hal demikian.

Wilayah kerja yang cukup luas, membuat drg Wanni terkadang harus memutar otak agar tercapai pelayanan maksimal bagi masyarakat. Ada 11 desa di kecamatan Rantau Rasau. Ke sebelas nya adalah Kelurahan Bandar Jaya, Desa Rantau Rasau I, Desa Rantau Rasau II, Desa Harapan Makmur, Desa Bangun Karya, Desa Rantau Jaya, Desa Sungaidusun, Desa Karya Bakti, Desa Marga Mulya, Desa Pematang Mayan dan Desa Tri Mulyo. Secara garis besar, minimnya jumlah tenaga kesehatan, membuat sebagian besar masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi lebih mempercayakan kesehatannya kepada yang non medis daripada tenaga medis.

Awal ditugaskan sebagai dokter gigi Pegawai Tidak Tetap (PTT) di 2012, di Kabupaten Timor Tengah Selatan, membuat wanita yang akrab disapa Wanni ini tidak kaget melihat kondisi masyarakat di Tanjung Jabung Timur. Berada di daerah terpencil dan minimnya jumlah dokter gigi, membuat kepercayaan masyarakat kepada dokter gigi sangat rendah. Dan terkadang memakai jasa dukun.

Dari pengalaman drg Wanni ketika bertugas di Provinsi Nusa Tenggara Timur, drg Wanni mengatakan bahwa "Dulu saya pernah dengar pengakuan pasien menelepon seorang dukun dan dengan intruksi sang dukun hanya minum air yang telah diberikan mantra maka sakit giginya sudah sembuh," kata Wanni. Pasien tersebut sudah mendapatkan pelayanan oleh dokter Wanni berupa pencabutan gigi dan pemberian resep. Hingga berhari-hari berlalu, keluhan pasien masih saja ada. Akhirnya, dokter Wanni merujuk pasien tersebut ke Ibukota kabupaten. Dan sepulangnya dari kota, sang pasien tadipun masih menunjukkan keluhan yang sama.

"Jika pun memang sembuh itu kebetulan saja atau bisa karena sugesti pasien sembuh," tutur Wanni kepada Penulis Kamis (17/2/2022).

Lain lubuk lain ikannya, lain daerah lain juga orangnya. Begitulah kata pepatah lama, dan ini terbukti di Jambi, khususnya di puskesmas Rantau Rasau. Kecenderungan masyarakat jarang mendapatkan pelayanan dari dokter gigi. Menurut pemantauan penulis dilapangan, masyarakat sering memakai jasa "ahli gigi" atau "tukang gigi". Dan selama drg wanni belum bertugas di Puskesmas, masyarakat yang datang ke Puskesmas akan dilayani oleh 2 orang Perawat gigi berpengalaman.

Dari kota Jambi menuju ke lokasi Puskesmas Rantau Rasau, haruslah melewati jembatan kayu. Ukuran jembatan ini sangatlah kecil, hanya dapat dilalui oleh sebuah mobil. Dan tak jarang juga terjadi kecelakaan tunggal, dimana mobil yang lewat jatuh kedalam sungai. Informasi dari warga setempat, didapat kabar bahwa jembatan kayu sudah tidak adalagi dan telah diganti dengan jembatan permanen.

                                                                sumber gambar dari internet

Berbagai cara Wanni lakukan agar mempercayai kemampuannya sebagai dokter gigi. Aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan puskesmas seperti Pusling, Penjaringan, berkumpul dengan ibu-ibu, para guru juga ia lakukan. Misalnya saat berdiskusi dengan guru, ketika berkumpul ia akan menyelipkan informasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Lalu jika terjadi sesuatu alangkah baiknya dibawa ke dokter gigi.

"Pelan-pelan saya masukkan tuh, bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut itu perlu," katanya.

Ketika menemani sang suami, yang juga berprofesi sebagai dokter gigi, Wanita yang lulusan dari Universitas Sumatera Utara ini sudah sering melihat bagaimana peran dukun didalam kehidupan masyarakat. Ketika itu rumah dukun kampung memiliki tanda atau plang tersendiri. Umumnya dukun kampung berperan dalam membantu tindakan melahirkan anak. Dan disini dukun kampung bekerja sama dengan tenaga Kesehatan setempat.

Tempat tugas sang suami dokter Wanni akan dibahas di artikel selanjutnya. Sebagai info singkat, ditempat tugas suami drg Wanni inilah beliau mengandung anak pertamanya.

Dari sekian banyak pengalaman diatas, dokter Wanni pun akhirnya terpilih menjadi PNS di salah satu Kementerian di Ibukota Negara. Walaupun telah pindah ke Jakarta sebagai PNS, komunikasi dengan warga tempat tugas dulu masih terjalin. Satu slogan hidup yang dimiliki dokter wanni, yaitu “dimanapun dan kapanpun haruslah menolong dan berbuat baik kepada siapapun tanpa memandang apa latar belakangnya”, suatu slogan yang patut ditiru oleh kita. (penulis)

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KASUS BESAR DI TANGAN JENDERAL HOEGENG

Apa makna dari Hari Kesaktian Pancasila, by drg Wanni

MANA EMAK ????